Senin, 23 Mei 2016

RUANG LINGKUP UML

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat [Adin05], tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap.
Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive  system).
Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :
  1. Generasi  kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN UML

Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :
  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    • Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    • Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis

JENIS-JENIS DIAGRAM UML DAN BEBERAPA CONTOH DIAGRAMNYA

a. Use case diagram
Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya.
contoh use case diagram
Inilah contoh dari use case diagram.
b. Activity Diagram
Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.
contoh activity diagram
Inilah contoh dari activity diagram.
c. Sequence diagram
Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.
contoh sequence diagram
Inilah contoh dari sequence diagram.


d. Class diagram
Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun pakaet-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.
contoh class diagram
Inilah contoh dari class diagram.
e. Statemachine diagram
Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada sistem.
contoh statemachine diagram
Inilah contoh dari statemachine diagram.
f. Communication diagram
Communication diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat menggamabarkan tahapan terjadinya suatu aktivitas dan diagram ini juga menggambarkan interaksi antara objek yang ada pada sistem. Hampir sama seperti sequence diagram akan tetapi communication diagram lebih menekankan kepada peranan masing-masing objek pada sistem.
contoh communication diagram
Inilah contoh dari communication diagram.
g. Deployment diagram
Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang menunjukan tata letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan untuk menampilkan bagian-bagian softwere yang terdapat pada hardwere dan digunakan untuk menerapkan suatu sistem dan hubungan antara komponen hardwere. Jadi Deployment diagram intinya untuk menunjukan letak softwere pada hardwere yang digunakan sistem.
contoh deployment diagram
Inilah contoh dari deployment diagram.
h. Component diagram
Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan softwere pada suatu sistem. Component diagram merupakan penerapan softwere dari satu ataupun lebih class, dan biasanya berupa file data atau .exe, source kode, table, dokumen dsb.
contoh component diagram
Inilah contoh dari component diagram.
i. Object diagram
Object diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan objek-objek pada suatu sistem dan hubungan antarnya.
j. Composite structure diagram
Composite structure diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan struktur internal dari penklasifikasian (class, component atau use case) dan termasuk titik-titik interaksi penklasifikasian kebagian lainnya dari suatu sistem. Ini hampir mirip seperti class diagram akan tetapi composite structure diagram menggambarkan bagian-bagian dari individu kelas saja bukan semua kelas.
k. Interaction Overview Diagram
Interaction Overview diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang berguna untuk men-visualisasikan kerjasama dan hubungan antara activity diagram dengan sequence diagram.
l. Package diagram
Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen model akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara paket-paket.
m. Diagram Timing
Diagram timing yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang disebut sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, dimana fokus yang paling utamanya kepada waktu. Diagram timing berguna untuk menunjukan faktor-faktor yang membatasi waktu antara perubahan state terhadap objek yang berbeda.

TUJUAN ATAU FUNGSI DARI PENGGUNAAN UML

Inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranaya:
  • Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.
  • Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan.
  • Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk saling menukar model secara mudah.
  • Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program.
  • Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (softwere) saja.
  • Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

PENGERTIAN UML



Apa itu UML? Yang dimaksud dengan UML adalah UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem softwere. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print softwere dan akan mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistem/perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan sebagainya.

DEFINISI UML :
  1. Unified Modeling Language merupakan metode pengembangan perangkat lunak (sistem informasi) dengan menggunakan metode grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi.
  2. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak.
  3. Unified Modeling Language (UML) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.
  4. Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti  :
    • Spesifikasi
    • Visualisasi
    • Desain arsitektur
    • Konstruksi
    • Simulasi dan testing
    • Dokumentasi
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (OOP)  (Object Oriented programming)”.

Jumat, 01 April 2016

Pengertian Normalisasi Database

Pengertian Normalisasi Database

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana, nonredundan, fleksibel, dan mudah beradaptasi, Sehingga dapat dipastikan bahwa database yang dibuat berkualitas baik.

Tujuan Normalisasi Database  adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat).
Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.

  1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
  2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
  3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.


Tahapan Normalisasi Database:

  1. Unnormalized Form (UNF)
    Merupakan bentuk tidak normal berdarsarkan data yang diperoleh dan mengandung kerangkapan data.
  2. First Normal Form (1NF)
    Entitas yang atributnya memiliki tidak lebih dari satu nilai untuk contoh tunggal entitas tersebut.
  3. Second Normal Form (2NF)Entitas yang atribut non-primary key-nya hanya tergantung pada full primary key.
  4. Third Normal Form (3NF)Entitas yang atribut non-primary key-nya tidak tergantung pada atribut nonprimary key yang lain.
  5. Boyce Code Normal Form (BCNF)Dilakukan remove multivalued dependent. BCNF terjadi jika masih terdapat anomaly pada bentuk 3NF dikarenakan relasi memiliki lebih dari satu candidate key.
  6. Fifth Normal Form (5NF)Tahapan ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya join dependent pemecahan relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak dapat digabungkan kembali menjadi satu.
 Contoh Kasus Normalisasi:

Teknik Pengumpulan Data Pada Analisis Desain Sistem

Teknik Pengumpulan Data Pada Analisis Desain Sistem
Hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem adalah melakukan pengumpulan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang sering dilakukan yaitu Teknik Wawancara, Teknik Observasi, dan Teknik Kuisioner.

Teknik Wawancara

 Teknik Wawancara


Keuntungan pengumpulan data dengan mengunakan teknik wawancara:

  • Lebih mudah dalam menggali bagian sistem mana yang dianggap baik dan bagian mana yang dianggap kurang baik.
  • Jika ada bagian tertentu yang menurut anda perlu untuk digali lebih dalam, anda dapat langsung menanyakan kepada narasumber.
  • Dapat menggali kebutuhan user secara lebih bebas
  • User dapat mengungkapkan kebutuhannya secara lebih bebas
  • Teknik wawancara juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
  • Wawancara akan sulit jika narasumber kurang dapat mengungkapkan kebutuhannya.
  • Pertanyaan dapat menjadi tidak terarah, terlalu fokus pada hal-hal tertentu dan mengabaikan bagian lainnya

Panduan melakukan kegiatan wawancara agar memperoleh data yang diharapkan:

  • Buatlah jadwal wawancara dengan narasumber dan beritahukan maksud dan tujuan wawancara
  • Buatlah  panduan wawancara yang akan anda jadikan arahan agar pertanyaan  yang jelas dan mudah dipahami.
  • Cobalah untuk menggali mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang telah berjalan sebelumnya.
  • Anda boleh berimprovisasi dengan mencoba menggali bagian-bagian tertentu yang menurut anda penting
  • Catat hasil wawancara tersebut.

Teknik Observasi


Teknik Observasi

Keuntungan Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi:

  • Analis dapat melihat langsung bagaimana sistem lama berjalan
  • Mampu menghasilkan gambaran lebih baik jika dibandingkan dengan teknik lainnya.
  • Kelemahan teknik observasi:
  • Membutuhkan waktu cukup lama karena jika observasi waktunya sangat terbatas maka gambaran sistem secara keseluruhan akan sulit untuk diperoleh.
  • Orang-orang yang sedang diamati biasanya perilakunya akan berbada dengan perilaku sehari-hari (cenderung berusaha terlihat baik). Hal ini akan menyebabkan gambaran yang diperoleh selama observasi akan berbeda dengan kenyataan perilaku sehari-hari.
  • Dapat menggangu pekerjaan orang-orang pada bagian yang sedang diamati.

Petunjuk melakukan teknik observasi:

  • Tentukan hal-hal apa saja yang akan diobservasi agar kegiatan observasi berhasil sesuai dengan harapan.
  • Mintalah ijin kepada orang yang berwenang pada bagian yang akan diobservasi.
  • Berusaha sesedikit mungkin agar tidak mengganggu pekerjaan orang lain.
  • Jika ada yang anda tidak mengerti, cobalah bertanya. Jangan membuat asumsi sendiri.

Teknik Kuisioner

Teknik Kuisioner

Keuntungan pengumpulan data dengan menggunakant teknik kuisioner:

  • Hasilnya lebih objektif, karena kuisioner dapat dilakukan kepada banyak orang sekaligus.
  • Waktunya lebih singkat.
  • Kelemahan teknik kuisioner:
  • Responden cenderung malas untuk mengisi kuisioner.
  • Sulit untuk membuat pertanyaan yang singkat, jelas, dan mudah dipahami.

Cara melakukan teknik kuisioner:

  • Hindari pertanyaan isian, lebih baik pilihan ganda, karena responden biasanya malas untuk menulis banyak, dan jika responden menuliskan sesuatu seringkali susah untuk dipahami. Dan juga dengan pertanyaan pilihan ganda, akan memudahkan anda untuk melakukan rekapitulasi data hasil kuisioner.
  • Buatlah pertanyaan yang tidak terlalu banyak.
  • Buatlah pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas

Pengertian Studi Kepustakaan

Pengertian Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara masalah, penelitian-penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian, kesimpulan dan saran.

Studi kepustakaan adalah tugas yang terus menerus dilakukan selama kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena itu haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan, dari mulai memilih judul, agar jangan sampai terjadi duplikasi terhadap masalah yang sudah diteliti oleh orang lain.

Meskipun masalah yang sama sekali baru (original) sangat jarang, namun studi atau hasil penelitian yang terdahulu tidak harus ditiru seutuhnya, kecuali teknik-teknik yang dipergunakan terbukti tidak tepat atau hasil penelitian dan kesimpulannya meragukan, atau telah diketemukan informasi baru yang dapat memberikan pemecahan lain.

Bila judul telah kita tentukan, maka akan sangat penting meninjau kembali semua materi yang relevan dengan judul tersebut. Di dalam studi atau tinjauan kepustakaan diperlihatkan bagaimana permasalahan yang sedang diteliti terkait dengan hasil penelitian atau studi sebelumnya. Untuk subjek tertentu, diperlukan melihat permasalahannya dan suatu kerangka teori, sehingga perlu meninjau teori-teori lain yang diperlukan.

Tujuan Studi Kepustakaan

Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian. Studi kepustakaan memuat uraian sitematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut (the state of the art). Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk:    

  • Menemukan suatu masalah untuk diteliti.
  • Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
  • Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. 
  • Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian. 
  • Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang yang akan diteliti.Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
  • Menelaah basil penelitian sebelumnya diarahkan pada sebagian atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama

Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya adalah:

  • Mengumpulkan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang sedang diteliti.
  • Memanfaatkan informasi yang ada kaitannya dengan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
  • Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi dan metodologi dan penelitian tersebut.

Perbedaan Method Post dan Get dalam PHP

Pengertian dan Perbedaan Method Post dan Get dalam PHPSaat membuat sebuah aplikasi web, kita dihadapkan pada beberapa pilihan untuk melakukan Create, Update, atau delete record. Itu semua dilakukan melalui form dengan berbagai action dan method. Begitu juga ketika user memasukan data melalui form. Yang kemudian dilanjutkan pada proses upload data ke database. Nah disinilah fungsi method dibutuhkan.

Method adalah metode atau cara untuk mengirimkan data atau nilai ke halaman lain untuk diproses. Method ada 2 macam, yaitu POST dan GET, perbedaan antara keduanya sedikit.

Perbedaan Method Post dan Get dalam PHP

1. Method POST akan mengirimkan data langsung ke action untuk ditampung tanpa ditampilkan pada URL

Cara kerja Method POST


2. Method GET akan menampilkan terlebih dahulu data ke URL, baru kemudian data ditampung oleh action.
Cara kerja Method GET


Untuk lebih jelasnya coba praktekan contoh berikut ini:


1. Method POST

Buat file dengan nama index.php lalu masukan script dibawah ini:
<form action="prosespost.php" method="POST">
<input type="text" name="nama" placeholder="masukan nama anda">
<input type="text" name="umur" placeholder="masukan umur anda">
<button name="submit">Kirim Data</button>
</form>
Buat file dengan nama prosespost.php lalu masukan script dibawah ini:
<?php
$nama=$_POST['nama'];
$umur=$_POST['umur'];
echo "Selamat Datang ".$nama." umur anda adalah ".$umur;
?>
Coba jalankan file tersebut, maka hasil dibrowser sbb:

Perbedaan Method Post dan Get dalam PHP
Variable dan nilai yang dihasilkan form inputan tidak ditampilkan pada URL

2. Method GET
Buat file dengan nama index.php lalu masukan script dibawah ini:
<form action="prosesget.php" method="GET">
<input type="text" name="nama" placeholder="masukan nama anda">
<input type="text" name="umur" placeholder="masukan umur anda">
<button name="submit">Kirim Data</button>
</form>
Buat file dengan nama prosesget.php lalu masukan script dibawah ini:
<?php
$nama=$_GET['nama'];
$umur=$_GET['umur'];
echo "Selamat Datang ".$_GET['nama']." umur anda adalah ".$umur;
?>
Coba jalankan file tersebut, maka hasil dibrowser sbb:
Perbedaan Method Post dan Get dalam PHP
Variable dan nilai yang dihasilkan form inputan ditampilkan pada URL, sehingga URL menjadi panjang